Organisasi dan Manajemen
v
Organisasi
Ø
Pengertian
Organisasi
Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling
sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk
mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar
tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi
membutuhkan manajemen.
·
Organisasi yang di ikuti dan alasan
Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) adalah organisasi yang pernah saya ikuti, alasan saya mengikuti
osis karena kita akan lebih banyak mendapat pengalaman dari organisasi itu,
dengan ikut organisasi kita juga tanpa disengaja akan terpengaruh oleh
organisasi itu sendiri. Jika kita dalam organisasi itu aktif maka kita dalam
hidup pasti juga akan aktif dalam mencari sesuatu, tapi sebaliknya jika kita
dalam organisasi itu tidak aktif maka sungguh amat rugilah kita ketika ada
suatu peluang untuk dapat aktif kita tidak dapat menggunakannya. Akan terbiasa
untuk mengatur diri kita masing- masing. Entah itu kita dapat mengatur waktu
kita sendiri atau mengatur segalanya.
·
Pengaruh organisasi dalam kehidupan
Mendapatkan banyak teman. Mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat. Lebih banyak pengalaman. Menambah
keterampilan dan mengasah keterampilan. Membantu untuk bisa mendapatkan
penghasilan (tambahan penghasilan).
v Manajemen
Ø
Pengertian
Manajemen
Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua
pemegang kepentingan yang bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung
maupun tidak secara langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan
Eksternal.
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,
maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science).
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan mana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut
manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau
suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman
pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang
lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu
sama mengandung kebenarannya.
Fungsi-Fungsi
Manajemen :
·
George R. Terry : Planning, Organizing,
Staffing, Motivating, and Controlling.
·
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling.
·
Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting.
·
Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Innovating, Representing, Controling.
Karena organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih maka pengelolaan organisasi tidak akan lepas dari
pembahasan kekuasaan. Namun, dalam hal ini, pemikiran Mary Parker Follet, nabi
manajemen (1868-1933), mengenai circular behaviour atau perilaku yang saling
mempengaruhi diantara anggota organisasi, perlu diperhatikan. Prinsip kekuasaan
menurut Mary Parker Follet adalah tidak berada di atas tetapi bersama, sehingga
distribution of power getting things done through other people, sangat mudah
dimengerti sebagai sebuah penjelasan apa itu manajemen dibanding
pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh manajemen dan perilaku organisasi yang lain.
itu menjadi sangat penting untuk manggerakkan organisasi.
Pemikiran Mary Parker Folet tersebut menjelaskan bahwa manajemen adalah
sebuah usaha kolektif, bukan usaha individual. Sebagai sebuah usaha kolektif,
kekuasaan didistribusikan ke jenjang dibawahnya.
Distribusi kekuasaan terjadi secara berjenjang dan mencerminkan
penjenjangan organisasi, dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah.
Masing-masing tingkat memiliki fungsi yang berbeda-beda namun terangkai dalam
satu sistem jaringan organisasi yang saling melengkapi dan membutuhkan untuk
mewujudkan tujuan organisasi secara bersama. Jadi, kolektifitas usaha itu tidak
lain adalah rangkaian kegiatan dari masing-masing fungsi dalam sistem jaringan
organisasi. Dengan kata lain, kerjasama untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran-sasaran organisasi yang dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi atau
unit-unit organisasi adalah sebuah usaha kolektif yang dilakukan oleh semua
anggota organisasi.
Perilaku sirkular yang dicetuskan oleh Mary Parker Follet 1920 itu
kemudian dapat dijumpai dalam visualisasi anatomi organisasi Robbins[4 ]
beberapa windu kemudian. Menurut Robbin, interaksi antara individu dengan
indvidu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok adalah saling
mempengaruhi. Dalam hal ini, Robbin membagi anatomi organisasi menjadi tiga
bagian yaitu Individu, Kelompok, dan Sistem.
Persepsi individu mengenai organisasi terbangun dalam proses belajar individu
melalui komunikasi individu dengan kelompoknya. Selanjutnya, interaksi terjadi
pula dalam komunikasi antar kelompok dalam struktur kelompok dimana pemimpin
berperan. Yang terakhir, pemimpin melalui struktur dan disain organisasi serta
kebijakan dan peraturan organisasi berusaha untuk membentuk budaya organisasi
di tingkat sistem. Namun demikian, ketika obyek dari peratutan dan kebijakan
organisasi, struktur dan disain organisasi, dan budaya organsasi adalah manusia
dan kelompok maka interaksi yang saling mempengaruhi akan terjadi secara timbal
balik. Inilah sebenarnya esensi perilaku sirkular dalam sebuah organisasi.
Pada struktur organisasi yang ditayangkan pada Peraga diatas tampak jelas bagaimana pemimpin organisasi
secara strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian kekuasaannya kepada
jenjang organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga mentransformasi
gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan sesuai
dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai
manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer. Para manajer ini yang
memainkan peran strategis yaitu komunikasi dalam organisasi Dengan kata lain,
para pemimpin organisasi di satu sisi membutuhkan dukungan anggota organisasi
melalui jenjang–jenjang organisasi, namun di sisi yang lain menghendaki agar
gagasan-gagasan mereka dijalankan dengan sistem nilai yang dikehendaki oleh
organisasi. Disinilah sebenarnya proses interaksi yang saling mempengaruhi
tersebut terjadi dimana setiap pemimpin unit organisasi adalah rantai manajemen
pada setiap jenjang organisasi yang akan menjadi jembatan bagi transformasi
gagasan dan kompetensi mengenai sistem nilai yang dikembangkan dalam
organsiasi.
Masing-masing rantai manajemen mempunyai domain dan karakteristik
keahlian manajerial yang berbeda, juga
dibidang dimensi waktu perencanaan serta Proses Manajemen. Semakin tinggi
jenjang manajemen maka semakin stratejik proses manajemen dan berdimensi jangka
panjang, oleh rena itu membutuhkan keahlian manajerial yang lebih bersifat
konseptual. Sebaliknya, semakin rendah jenjang manajemen maka proses manajemen
semakin taktis dan berdimensi waktu pendek sehingga keahlian manajerial juga
semakin fokus kepda domain fungsi operatif manajemen.
Hubungan antar jenjang manajemen dijalin oleh rantai manajemen yaitu
manajer-manajer fungsi. Peran manajemen sebagai proses Perencanaan hingga
Pengendalian sangat krusial disini agar semua anggota organisasi bergerak dan
berperilaku sesuai dengan harapan organisasi. Maka sistem pengendalian
manajemen harus ada dan didisain sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar