Penalaran Induktif
1. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
2. Penalaran Induktif
Induktif
merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir
induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan
ke hal-hal yang umum.
Penalaran
Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang
dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu
kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh :
·
Kucing berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan. Kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang
biak dengan melahirkan.
3.
Macam-macam Penalaran
Induktif
Macam-macam
penalaran induktif diantaranya :
1) Generalisasi
Generalisasi adalah proses
penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar
gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri–ciri esensial, bukan rincian.
Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Contoh
generalisasi adalah setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih
seksama, ternyata di kawasan bandung terdapat sekurang–kurangnya lima buah
obyek wisata. Di kawasan Garu tempat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan
ciamis terdapat sekurang–kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain
seperti sukabumi, banten, dan yang lainnya juga terdapat obyek wisata. Dapat di
katakan bahwa daerah jawa barat memang kaya dengan obyek wisata.
Macam-macam generalisasi:
a) Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : Sensus penduduk
b)
Generalisasi tidak sempurna
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh :
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
2)
Analogi
Analogi yaitu proses
membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian
berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil
dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat
khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah analogi induktif atau analogi logis.
Tujuan Analogi :
·
Meramalkan kesamaan.
·
Menyingkap kekeliruan.
·
Menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh analogi :
Untuk menjadi seorang
pemain bola yang profesional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan
ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat menjadi doktor yang profesional
dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin dan ulet. Oleh karena itu
untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau
pembelajaran.
Jenis-jenis
Analogi:
a)
Analogi induktif :
Analogi induktif, yaitu
analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian
ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada
fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu
metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat
diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang
khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Tim Uber Indonesia mampu
masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan
masuk babak final jika berlatih setiap hari.
b)
Analogi deklaratif :
Analogi deklaratif
merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal
atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara
ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima
apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif :
Deklaratif untuk
penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara
dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang
benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
3)
Kausal
Kausal
adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap
kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya. Merupakan
hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal
merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak
diliputi keraguan apapun.
Tujuan
Kausal
Tujuan
kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a)
Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab
menuju kesimpulan sebagai efek.
b)
Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat
menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c)
Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa
menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Macam hubungan kausal :
1)
Sebab - Akibat.
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab
menuju kesimpulan sebagai efek.
Contoh: Penebangan
liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
2)
Akibat – Sebab.
Dari peristiwa yang dianggap sebagai
akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh: Andri
juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
3)
Akibat – Akibat.
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa
menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh: Toni melihat
kecelakaan dijalan raya, sehingga Toni beranggapan adanya korban
kecelakaan.